Loading...

SEJARAH RINGKAS BALAI PENGAJIAN UMMI



BALAI Pengajian UMMI merupakan balai pengajian yang sangat sederhana, namun punya sejarah yang sangat panjang. Terletak di Meunasah Mesjid Gampong Aree, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, balai pengajian ini dirintis oleh Ummi Nurasyiah binti Kasim pada tahun 1972 lalu.
Mulanya, Ummi Nurasyiah bersama suaminya, (almarhum) Tgk Muhammad Nur Usman, mengajarkan anak-anaknya mengaji Al-Quran secara rutin selepas Magrib dan ba’da Subuh. Belakangan, beberapa teman anak keluarga ini, ikut serta belajar mengaji Alquran.
Hingga lama kelamaan jumlah anak-anak yang mengaji terus meningkat, tidak hanya berasal dari Meunasah Mesjid, tapi juga dari desa tetangga, seperti Meunasah Raya, UleeTutue, Meunasah Keureumbok, Meunasah Keutapang, serta dari kemukiman Garot. Hingga pada sekitar tahun 1980-1990, jumlah anak-anak yang belajar mengaji mencapai 20-an anak.
Pada sekitar tahun 1999, anak kelima keluarga ini, yakni Tsuwaibatul Aslamiyah (almarhum) yang merupakan alumni Tarbiyah Bahasa Arab IAIN Ar-Raniry, berinisiatif mengelola pendidikan ini secara profesional. Lokasi pengajiannya pun dipindah, dari kediaman pribadi keluarga ini, ke balai pengajian milik Gampong Meunasah Masjid, yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah mereka.
Sejak itu, waktu pengajian diubah menjadi siang hari. Jumlah gurunya pun bertambah, dengan memakai jasa teungku di desa setempat, serta beberapa gadis dan pemuda yang merupakan alumni dari Balai Pengajian Ummi. Saat inilah balai pengajian ini mulai resmi memasang papan nama “Balai Pengajian Ummi”, dan mulai mengutip biaya “alakadar” atau biasa disebut biaya “meinyeuk panyot” dari santri.
Namun demikian, Ummi Nurasyiah masih masih tetap mengajarkan anak-anak mengaji ba’da Magrib di rumahnya. Anak-anak yang mengaji di rumah Ummi Nurasyiah ini, kebanyakan bocah laki-laki yang sulit diatur. Lagi pula, sejak awal berdiri pada tahun 1972, pengajian di rumah almarhum Tgk Muhammad Nur ini tidak mengutip biaya alias gratis.
Namun tidak lama kemudian, Balai Pengajian Ummi yang telah kehilangan penggagasnya, yakni Tsuwaibatul Aslamiyah (meninggal tahun 2002), akhirnya dikembalikan ke lokasi semula, yakni kediaman Tgk Muhammad Nur Usman dan Nurasyiah binti Kasim. Selain itu aktivitas pengajian di balai pengajian Gampong Mesjid Aree hanya bertahan selama dua tahun. Pengajian ini terpaksa tutup karena kesulitan mendapatkan dana.
Sementara pengajian di Balai Pengajian Ummi yang dikelola oleh keluarga Tgk Muhammad Nur Usman, terus berkembang pesat. Pada tahun 2006  Balai Pengajian Ummi kembali dikelola secara profesional oleh anak ke 2 keluarga ini yaitu Aisyatur Radhiah. Hal ini tidak terlepas dari dukungan moril dan materil dari anak-anaknya, famili, relasi, serta masyarakat sekitar. 
Keikhlasan dan kerja keras, serta bantuan dan dukungan dari berbagai elemen, menjadi faktor utama sehingga Balai Pengajian Ummi ini tetap bertahan hingga sekarang. Hingga saat penelitian ini dibuat, Juli-September 2014, Balai Pengajian Ummi ini belum pernah menerima bantuan dana dari instansi Pemerintah.
Sumber pendanaannya berasal dari zakat, infak, dan sedekah, dari anak-anaknya, masyarakat sekitar, rekan sejawat, serta para donatur tak terikat, dari dalam maupun luar negeri (Malaysia dan Brunai Darussalam). Selain itu, juga berasal dari iuran bulanan sebesar Rp 10.000 per anak.
Dari data hasil observasi terakhir, pada medio Juli 2014, jumlah santri sudah mencapai 357 orang[1],  dan jumlah teungku (ustaz/ustazah atau guru) mencapai 26 orang. Setiap teungku ini rata-rata mendapat jerih sekitar 200.000/orang/bulan (menurut jam mengajar).
Setiap bulan, Balai Pengajian ini memerlukan biaya sebesar Rp 4.000.000 per bulan untuk honorarium teungku, belum termasuk biaya operasional lainnya, semisal listrik dan operasional pengurus balai pengajian. Sementara total uang iuran dari santri setiap bulannya hanya sebesar Rp 2.000.000 hingga 2.500.000 rupiah perbulan.

Oleh: Lailatussa'ada M Nur, M.Pd
Lokasi: Mesjid Aree, Delima, Kabupaten Pidie, Aceh, Indonesia
Tentang Kami 1087848994434962295

Post a Comment

emo-but-icon

Home item

Popular Posts

Random Posts

Flickr Photo